Propilen Oksida (PO)
KIMIA ANHUI LIWEI CO., TERBATAS
[Perkenalan]
Propilen oksida (PO) merupakan zat antara kimia yang penting dan banyak digunakan dalam produksi berbagai macam produk industri dan komersial. Propilen oksida merupakan cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, dan memiliki bau manis seperti eter. Karena sifat mudah terbakar dan reaktivitasnya yang tinggi, tempat penyimpanan dan pembongkaran PO harus menjalani desain dan pemantauan keamanan yang ketat.
INQUITRE SEKARANGSpesifikasi
| Penampilan | Cairan bening tak berwarna hingga hampir tak berwarna |
|---|---|
| Kemurnian (GC) | minimal 99,0% |
| Rotasi spesifik [a]20/D | -1,0 hingga 1,0 derajat (murni) |
Properti (referensi)
| Titik didih | 34 derajat celcius |
|---|---|
| Titik nyala | -37 derajat celcius |
| Berat Jenis (20/20) | 0.83 |
| Indeks Bias | 1.36 |
| Kelarutan dalam air | Larut |
| Tingkat kelarutan dalam air | 410 g/l 20 °C |
| Kelarutan (dapat bercampur dengan) | Aseton, Benzena, Metanol |
| Kelarutan (larut dalam) | Alkohol |
Informasi Umum
| Nomor Produk | Propilen Oksida (PO) |
|---|---|
| Kemurnian / Analisis Metode | >99,0% (GC) |
| Rumus Molekul / Berat Molekul | C3H6O = 58,08 |
| Keadaan Fisik (20 derajat Celcius) | Cairan |
| Suhu penyimpanan | Suhu Ruangan (Disarankan di tempat yang sejuk dan gelap , |
| Simpan di Bawah Gas Inert | Simpan di Bawah Gas Inert |
| Kondisi yang Harus Dihindari | Sensitif Udara |
| CAS | 75-56-9 |
Aplikasi
Propilen oksida digunakan di seluruh dunia sebagai zat antara untuk memproduksi berbagai bahan hilir. Polieter Poliol mengonsumsi porsi terbesar propilen oksida, yaitu antara 60-70% dari total volume global. Propilen glikol mengonsumsi 20% lainnya, dan propilen glikol eter mengonsumsi sekitar 5%.
1. Polieter poliol
• Polimerisasi propilena oksida yang dikatalisis basa atau asam dengan alkohol polihidrat dan/atau oksida alkilena lainnya seperti etilena atau butilena oksida, menghasilkan polimer dengan rentang berat molekul dan keragaman struktur yang luas.
• Aplikasi utama poliol tersebut adalah dalam pembuatan busa poliuretan fleksibel atau kaku.
• Aplikasi non-poliuretana termasuk agen aktif permukaan (surfaktan) untuk deterjen rumah tangga dan industri, cat, perekat, tekstil, penghilang busa, bahan kimia ladang minyak, kosmetik, fluida dan pelumas fungsional dalam pengerjaan logam, fluida perpindahan panas, dan cairan rem otomotif.
2. Propilen glikol
• Reaksi propilen oksida dengan air menghasilkan monopropilen glikol (MPG) dengan reaksi selanjutnya menghasilkan di-(DPG), tri-(TPG), dan propilen glikol yang lebih tinggi.
• Propilen glikol digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk penggunaan sebagai bahan baku untuk resin poliester tak jenuh, humektan dalam farmasi, kosmetik dan makanan, cairan pemindah panas, antibeku, dan pencair es pesawat.
3. Propilen glikol eter
• Eter propilen glikol dibentuk melalui reaksi katalis basa dari PO dengan alkohol seperti metanol, etanol, propanol, butanol, atau fenol. Reaksi selanjutnya dengan PO tambahan menghasilkan eter glikol di-, tri-, dan glikol yang lebih tinggi.
• Eter propilen glikol digunakan sebagai pelarut dan bahan pengikat dalam cat dan dalam produksi pelapis, tinta, resin, dan pembersih.
4. Turunan propoksilasi lainnya
• Reaksi propilena oksida dengan senyawa fosfor menghasilkan zat penghambat api yang digunakan, misalnya, dalam busa poliuretan, tekstil, dan bahan lantai.
• Reaksi dengan amonia menghasilkan isopropanolamin yang digunakan sebagai pelarut dalam pemurnian gas alam, sebagai fluida pengerjaan logam, dan dalam kosmetik.
• Reaksi dengan asam akrilik atau metakrilat membentuk droksipropilakrilat, yang dapat digunakan dalam resin, tinta, pelapis, pernis, lantai, dan suku cadang otomotif yang dapat diawetkan dengan UV.
• Karbohidrat terpropoksilasi seperti selulosa dan pati digunakan dalam aplikasi di industri konstruksi, cat, makanan, dan farmasi.